MEDIA PEMBELAJARAN
Prof. Dr Azhar Arsyad, M.A
A.
Pengertian
Media
Kata
media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’ ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah
perantara (wasaail) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Gaerlach dan Ely (1971) mengatakan media apabila di fahami secara garis besar
adalah manusi, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap.
Media
yang serin disebut mediator menurut fleming (1987:234) adalah penyebab
atau alat turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Ringkasnya,
media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Jadi televise, filem, foto, radio, rekaman radio, gambar yang diproyeksikan,
bahan-bahan cetak, dan sejenisnya dalsh media komunikasi, (Heinich, dan
kawan-kawan (1982))
Hamidjojo
dalam latuheru (1993) member batasan media sebagai semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau
pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Istilah
“media” bahkan sering dikaitkan atau
dipergantikan dengan kata “teknologi” yang berasal dari kata latin tekne
(bahasa inggris art) dan logos (bahasa Indonesia “ilmu”). Menurut
Webster (1933: 105), “art’ adalah ketrampilan (skill) yang
diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian, teknologi
tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang ketampilan yang diperoleh
lewat pengalaman, studi dan observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan dan
pembelajaran, maka teknologi mempunyai pengertia sbb:
Perluasan
konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau
perkakas tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang
berhubungan dengan penerapan ilmu. (Achsin, 1986: 10)
Dengan
demikian, kalau ada teknologi pembelajaran agama misalnya, maka itu akan
membahas masalah bagai mana kita memakai media dan alat bantu dalam proses
mengajar agama, akan membahas masalah ketrampilan, sikap, perbuatan, dan
strategi mengajarkan agama.
Berdasarkan
uraian beberapa batasan tentang media diatas, berikut dikemukakan cirri-ciri
umum yang terkandung pada setiap batasan itu.
1.
Media
pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware
(perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba
dengan panca indra.
2.
Media
pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software
(perangkat lunak), yaitukandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras
yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3.
Penekanan
media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4.
Media
pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik didalam
maupun diluar kelas.
B.
Landasan
Teoretis Penggunaan Media Pendidikan
Menurut
Bruner (1966: 10-11) ada tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman
langsung (enactive), pengalaman pictorial/ gambar (iconic), dan
pengalaman abstrak (syimbolic). Tingkatan pengalaman pemerolehan hasil
belajar seperti itu digambarkan oleh Dale (1969) sebagai proses komunikasi.
Uraian
dibawah ini meberikan petunjuk bahwa agar proses belajar mengajar dapat
berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua
alatindranya. Gur berupaya menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat
diproses dengan berbagai indra.
Pesan diproduksi dengan :
pesan dicerna dan diinterpretasi dengan:
|
Berbicara,
menyanyi, memainkan mendengarkan
Alat music,dsb.
Memvisualisasikan melalui filem, mengamati
Foto, lukisan, gambar, model,
Patung, grafik, kartun, gerakan
Nonverbal
Menulis atau mengarang
membaca
|
C.
Cirri-ciri
Media Pendidikan
1)
Cirri
fiksatif (fixative property)
Cirri ini menggambarkan kemampuan media merekam, meyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu objek dapat
diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio
tape, disket computer, dan filem.
2)
Cirri
manipulative (manipulative property)
Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan menegdit hasil rekaman
dapat menghemat waktu. Proses penanaman dan panen gandum, pengolahan gandum
menjadi tepung, dan penggunaan tepung untuk membuat roti dapat dipersingkt
waktunya dalam suatu urutan rekaman video atau filem yang mampu menyajikan
informasi yang cukup bagi siswa untuk mengetahui asal usul dan proses dari
penanaman bahan baku tepung hingga menjadi roti.
3)
Ciri
Distributif (Distributive Property)
Cirri distributive dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
di sajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative
sama mengenai kejadian itu.
Sekali
informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat diproduksi seberapa
kali pun dan siap digunakan secara bersamaan diberbagai tempat atau digunakan
secara berulang-ulang disuatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam
akan terjamin sama atau hamper sama dengan aslinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar